Disband and New Band - Fenomena Visual Kei Band

Tahun 2012 kemarin boleh dibilang tahun paling 'keramat' yang, mungkin kalo bisa di-skip, pasti di-skip. Kenapa keramat? Karena, di tahun ini banyak band-band Visual/Rock Jepang yang kita kenal 'jatuh' di tahun ini. Berdasarkan list banyaknya band bubar yang dibuat Edohsama, ada lebih dari 100 band yang bubar. Dan tak ayal, band yang saya gandrungi macam NightingeiL, Para:Noir, Administrator, Nexx, ikutan latah karena fenomena ini. Alasannya pun variasi, tapi yang paling sering kita denger pasti, "karena perbedaan pandangan masing-masing member dalam bermusik". 

Kenapa itu mulu alesannya, hah?!! Gemeessshhh...


Hal yang paling lucu nggak lama setelah berita disband ini muncul, biasanya, muncul pula bahwa ada band baru bernama "blahblahblah" yang diprakarsai si "a" - Ex member band "Aplah". 

Hah. Yang paling lucu buat saya adalah, saya ngikutin band itu, dan pada akhirnya yang harus saya dapati adalah - BAND BARU ITU NGGAK LAMA BUBAR JUGA! 

Fenomena Disband -> New Band itu mungkin bukan hal yang baru buat saya. Kalo saya boleh bilang enek, iya, saya enek banget sama fenomena ini yang buat saya udah jadi 'tradisi' di dunia Visual/J-Rock. Kita udah kepalang suka, cinta mati malah sama band itu. Kita ikutin semua perkembangannya mereka dari awal mereka ngerintis, atau malah kita bela-belain ngga jajan atau belanja di Sophie Martin (eh?) demi beli single atau album mereka, rela kagak tidur nungguin PV Preview mereka yang bakalan di rilis tengah malem bolong, dan bla-bla-bla, pokoknya hidup kita seakan ngga bisa tanpa dia. Sampe satu saat, entah apa yang terjadi sama mereka, tiba-tiba ada satu pengumuman yang ngejelasin kalau mereka itu disband. 

Bak langit runtuh-bintang jatuh-rumah rubuh, kita pasti mencak-mencak ngga terima. Apalagi saya. 

Masih keinget banget di otak saya, pas Baroque, salah satu band Jepang yang udah saya tetepin jadi 'cinta mati' saya bubar. Saya mencak-mencak, ngomel-ngomel gak jelas di depan komputer, maki-maki Bansaku ngga berenti-berenti. Saya kesel, keselnya ibarat air direbus didalem teko,saking airnya udah mateng sampe mendidih dan bikin tekonya bunyi. Disini, kepala saya udah keburu mendidih. Kepalang kadut, saya bener-bener benci banget sama Bansaku. 


Sampe akhirnya mereka berempat pecah, Ryo bikin band baru bernama Kannivalism sama Kei, Yuchi, dan Kiri, meskipun akhirnya Kiri hengkang. Sementara Akira dan Bansaku juga comeback dengan band baru mereka yang bernama Boogieman. 

Dan disinilah saya bisa ngerasain kalau fenomena Disband->New Band ini ternyata juga punya dampak positif bagi semua member band. Kenapa? Karena dari sinilah saya mulai bisa menilai, mana orang yang emang punya passion atau malah bakat bermusik yang emang udah ada di dalam tiap individu. Saya bisa liat gimana Ryo bisa lebih ekspresif dalam tiap-tiap lagunya. Dan dari sini juga, tepatnya saat Kannivalism hiatus, saya baru tau kalau ternyata Kei, si gitaris yang kaleemm di setiap vid-ment mereka, punya suara yang lumayan bagus dan kemampuan aransemen yang ngga kalah sama sohibnya, si Ryo. Sama kejadiannya kayak Rentrer en Soi bubar, dan Mika ngebentuk Forbidden Days Rhapsody, yang menurut saya, bakalan sukses jauh melebihi Rentrer en Soi, namun sayangnya, sampai saat ini ngga kedengeran lagi kabarnya. 

Yah, meskipun harus saya akui, ngga semua band yang bubar itu bisa menghasilkan 'the next' yang jauh lebih baik seperti contoh mereka berdua, karena juga ada beberapa band baru yang 'suck' abis dibanding band 
lama mereka. 


Dan intinya, terkadang, di satu sisi, saya tidak bisa menerima status disband mereka. Tapi ada satu sisi lain, dimana saya mensyukuri keputusan disband mereka, yang membuat saya 'ketemu' satu bakat indah yang selalu nemenin hari-hari saya. 


Postingan Populer