Kei - I'm More Than A Guitarist

Namanya saya rasa pasti asing buat kalian yang jarang denger lagu-lagu dari band Baroque atau Kannivalism. Tapi kalo kalian 'into' sama dua band yang saya sebut barusan, kalian pasti sadar kalo Kei yang saya maksud adalah Hamada Kei, gitaris dan juga sobat karib Ryo, yang sama-sama berasal dari dua band tersebut.

Halo, saya suami pemilik blog ini.. #plaaakk LOL

Kei yang tanggal 12 bulan depan besok bakal berumur 29 tahun ini awalnya dikenal sebagai gitaris Baroque. Namun tak lama setelah Baroque bubar, Ryo dan Kei memutuskan membuat band baru bernama Kannivalism bersama bassist Yuichi. Kannivalism. Hanya saja, di tengah-tengah perkembangan Kannivalism sebagai band baru,  aktivitas mereka sempat terhenti karena depresi yang diderita Ryo. 

Ditengah-tengah hiatusnya Kannivalism sebagai band, Kei pun mengumumkan solo debutnya dengan single berjudul 'Primary'. 

Tak lama setelah Primary dirilis, single kedua-nya yang bertajuk Vesperbell. Juga dilanjutkan dengan album Silk Tree, dan yang terakhir dirilisnya, sebuah mini-album berjudul For A Fleeting Moment.

Awalnya, saya ngga yakin sama suara Kei yang setau saya selama ini pendiam, jarang banget ngomong bahkan kalo di-interview ngga terlalu banyak suara, beda sama Ryo atau Bansaku. Tapi nyatanya, setelah saya 'mencicip' The Primary, saya memutuskan untuk mengikuti sepak terjangnya. 

Hasilnya? 

Kalau kamu berharap 'taste' baru dari lagu Jepang yang selama ini mainstream antara rock atau pop di telinga kamu, Kei bisa jadi pilihan paling tepat. Kenapa? Overall, untuk semua lagu baik dari single, mini-album maupun album, semua lagu yang dia komposisikan sendiri ini boleh disimak. Unsur electro dan sedikit ambien cukup kental hampir di semua lagu-lagunya, belum lagi dengan keaneka-ragaman sound yang dia komposisikan yang, jujur, sempat saya khawatirkan karena, kalau komposisinya salah, apalagi kalau dia cuma berpegang pada prinsip 'saya suka makanya saya buat', itu ngga bakal efektif apalagi di Jepang sana. 

Improvisasi Kei ngga berhenti sampai disitu. Banyak instrumen yang bisa kamu temukan di tiap lagunya. Kamu bisa mendengar suara biola yang cukup 'touching' di End of Sunday/Black Hircine, dan Crying Rain, petikan gitar akustik dan music box di Autophobia, dan bahkan, kamu bisa merefleksikan kertas yang sengaja di sobek atau bahkan dihamburkan di lagu The Blueroom yang begitu kental dengan nuansa Electro. Vesperbell pun boleh jadi pilihan pertama kalo kamu memang berminat sama Kei. Lagunya yang cukup ear-catchy bisa bikin kepala kamu goyang kanan-kiri selama mendengarkannya. 

Semua lagu-lagu Kei bisa kamu searching di Youtube. Dan bisa dilihat, hampir semua yang mendengarnya pasti setuju kalau kualitas Kei sebagai penyanyi solo tidak bisa dibantah lagi. 


Postingan Populer