ADAMS - It's not about Adam and Eve, but with Two Adam's

Genesis, atau yang bila diterjemahkan ke bahasa Indonesia yang berarti Penciptaan, boleh dikatakan adalah sebuah doktrin kuat dari umat Kristiani yang memahami bahwa, dunia ini, alam semesta ini dirancang oleh Tuhan menurut gambaran-Nya, dan juga penciptaan manusia pertama, Adam, juga seorang wanita yang dibuat dari tulang rusuk Adam yang berperan sebagai pasangan hidupnya yaitu Hawa (Eve). Tapi, bagaimana jika konsep Hawa (Eve) itu diganti dengan sosok Adam yang lain? 

Konsep Two Adam's itulah yang menjadi inti dari sebuah band bentukan Adam dan Shota yang dikenal sebagai "Adams". Adams adalah duo rocker visual kei yang menyebut konsep musik mereka sebagai 'Neo Sexual' dimana tema percintaan antara dua sesama jenis a.k.a homoseksualitas menjadi pusatnya. 


Dengan Adam di posisi vokal dan juga Shota diposisi gitaris, mereka menyebut musik mereka sebagai satu hal yang revolusioner, dan bahkan abadi. 

Tema homoseksualitas yang mereka sajikan boleh dikatakan berada di garis yang hampir sama lurus dengan konsep visual kei pada umumnya, jika tidak mau dikatakan sama, karena beberapa band visual kei pun setidaknya pernah 'menyentil' konsep homoseksualitas meski tidak menjadikannya konsep utama seperti yang Adams lakukan. 



“10年間に及ぶ活動計画”
(Rencana untuk Aksi 10 Tahun) 

Kalau kalian mungkin bisa merayakan hari jadi the GazettE atau Alice Nine dengan mengirimkan pesan pada tanggal jadi mereka, lain halnya dengan Adams. Setiap tahun yang terlewati bukanlah menjadi tahun-tahun perkembangan mereka dalam bermusik, tapi menjadi hitungan mundur untuk satu hal revolusionar mereka 'terhitung sejak tahun 2011, yang mereka sebut sebagai hari kelahiran mereka, yang entah kapan tanggalnya tapi dipastikan terjadi di bulan November 2021. Pertanyaannya, MUNGKINKAH duo mereka masih bertahan jika harus mengingat betapa pendeknya umur band-band visual kei sekarang ini yang timbul lalu tenggelam begitu cepatnya?


Kecintaan Para Fujoshi


Satu hal yang bisa dipastikan saat ini, duo rock Adams kini digempur oleh pecinta musik rock, khususnya wanita, yang juga melihat konsep mereka sebagai 'angin segar' untuk dunia fujoshi mereka. Yup. Tak terkecuali saya. Hampir setiap hari, foto mereka 'diburu' dan dishare ke banyak orang. Dengan komentar menggelitik namun apik, terlihat jelas bahwa kebanyakan dari mereka, lagi-lagi termasuk saya, berharap bahwa konsep yang mereka bawa tak dinyana justru benar-benar terjadi di kehidupan nyata. 



Tipikal Rock Umum

Cukup dengan hints-hints serta konsep yang saya sebutkan. Bagaimana dengan musiknya sendiri? 
Well, untuk saat ini, saya memilih lagu 'Sweet Dreams' sebagai lagu terbaik mereka. Kesan agak 'gloomy' terasa saat kita melihat PV dan mendengar intronya, tapi tak lama suara Adam serta petikan gitar Shota menghentak. Belum lagi Shota yang menemani Adam bernyanyi, dua tipikal suara yang berbeda namun apik. Hanya saja, entah kenapa suara Adam di lagu ini justru mengingatkan saya pada Daigo vokalis Breakerz. 

Ada lagi lagu Dizzy Love yang dijagokan oleh mereka sebagai single debut. Nuansa rock yang pada umumnya bisa kita rasakan pada band-band bergenre jrock lainnya mungkin akan terasa sama saat kita mendengar lagu-lagu Adams. Lain halnya kalau kalian terlalu sering mendengarkan lagu rock a la Deathgaze, D'espairsRay atau bahkan Dir en Grey. Yang ada di benak kalian, mungkin lagu Adams hanyalah level 5 dari kebrutalan musik rock Jepang yang tertinggi di posisi 10.


Postingan Populer